Representasi Kemuliaan Seorang Ibu Perspektif Budaya Madura dalam Puisi D. Zawawi Imron: Kajian Semiotika Roland Barthes

  • Hayyul Mubarok Universitas Negeri Surabaya
  • Setya Yuwana Sudikan Universitas Negeri Surabaya
  • Suhartono Universitas Negeri Surabaya
Abstract views: 27 , PDF downloads: 23
Keywords: Representation; The Glory of a Mother; Madurese culture; Semiotics., Representation

Abstract

This study reveals the representation of the nobility of a mother in poetry by D. Zawawi Imron through the perspective of Madurese culture with Roland Barthes' semiotic approach. The analyzed poems, especially the poem entitled "Mother", represent the figure of the mother not only as a family figure, but also as closely attached to the cultural values of Madurese society. The method used to describe this is descriptive qualitative which is a process of analyzing data through logical descriptions. The results of the study show that (1) denotatively and connotatively, the mother is depicted as a noble, steadfast, and sacrificial figure, in line with the noble values of Madurese culture that uphold the steadfastness and honor of women as the pillars of the family; (2) mythologically, the mother is represented as a symbol of the homeland, spiritual strength, and cultural identity that is rooted in Madurese society. D. Zawawi Imron's poetry is not only a personal expression of the figure of the mother, but also a collective reflection of Madurese culture on traditional morals and ethics.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Allen, G. (2013). Intertextuality (2nd ed.). Routledge.

Ambarwati. (2022). Nilai sosial masyarakat Madura dalam kumpulan syair lagu daerah Madura. Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 3(1), 75-91.

Ayu Sawitri, 2024. Analisis Semiotika Roland Barthes Pesan Dakwah dalam Film Perjalanan Pembuktian Cinta. Jurnal CENDEKIA : Media Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Islam, 2(1), 105–120

Barker, C. (2012). Cultural Studies: Theory and Practice (4th ed.). SAGE Publications.

Bunda, I. (2021). Kajian living hadits tentang kemuliaan wanita dalam budaya matrilineal Suku Minangkabau di Desa Betung, Banyuasin. Undergraduate Thesis, UIN Raden Fatah Palembang. 3(1), 43-57.

Chandler, D. (2017). Semiotics: The Basics (3rd ed.). Routledge.

Eco, U. (2014). A Theory of Semiotics. Bloomington: Indiana University Press.

Dewi, R. (2024). Kajian semiotik: Puisi “Jejak Cerita” karya Marlina. Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran), 8(1), 21-36.

Damono, S. D. (2002). Sastra dan Lingkungan Sosial Budaya. Gramedia Pustaka Utama.

Danesi, M. (2018). The Semiotics of Emoji: The Rise of Visual Language in the Age of the Internet. Bloomsbury Academic.

Fiske, J. (2010). Understanding Popular Culture (2nd ed.). Routledge.

Fiske, J. (2011). Introduction to Communication Studies (3rd ed.). Routledge.

Fenny, T. (2024). Representasi budaya Melayu dalam video musik. SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik, 25(2), 115–130.

Hamnah, H., Jumadi, J., & Dewi, D. W. C. (2021). Analisis diksi dan makna pada puisi “Ibu” karya D. Zawawi Imron. Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa, 3(1), 75-91.

Hilman, M. 2022. Music as Propaganda for Humanitarian Diplomacy: Semiotic Analysis of Ferdinand de Saussure in The Song We Are The World. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding. 12(3), 110–125.

Isnani, S. (2023). Analisis semiotika pada puisi “Mata Mata” karya Heri Isnaini. Jurnal Insan Pendidikan dan Sosial Humaniora, 1(1), 195–202.

Kanzunnudin, M. (2022). Analisis semiotik Roland Barthes pada puisi ‘Ibu’ karya D. Zawawi Imron. Sawerigading, 28(2), 183–200.

Kudri. (2024). Peran ibu dalam membangun kesadaran gender pada anak-anak di komunitas rural. Harakat an Nisa: Jurnal Studi Gender dan Anak, 9(1), 83–101.

Kusumaningtyas, K. (2024). Hubungan pengetahuan pola asuh berbasis budaya dengan efikasi diri ibu dalam pencegahan stunting pada anak usia 6–59 bulan. Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas, 11(1), 13–25.

Lutfianingrum, L. (2022). Kajian semiotika pada puisi “Embrio”, “Lelakiku”, dan “Spora” karya Oka Rusmini. MATAPENA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 5(2), 120–135.

Hall, S. (2013). Encoding and Decoding in the Television Discourse. In S. Hall, D. Hobson, A. Lowe, & P. Willis (Eds.), Culture, Media, Language. (pp. 128–138). Hutchinson.

Kori, K. (2023). Analisis makna kajian semiotika dalam buku Puisi puisi Nyanyian Akar Rumput dari tiga puisi karya Wiji Thukul. Bahtera Indonesia: Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(1), 278–289.

Luxemburg, J. (1986). Pengantar Ilmu Sastra. Gramedia.

Manurung, B. (2024). Simbol alam dalam antologi puisi Makrifat Daun-Daun Makrifat karya Kuntowijoyo: Kajian semiotika Charles Sanders Peirce. Kajian Linguistik dan Sastra, 3(3), 563–571.

Mardiana, L. (2023). Kajian semiotika dalam kumpulan puisi Gazal Hamzah karya Marhalim Zaini. Sajak: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Sastra, Bahasa, dan Pendidikan, 2(2), 150–169.

Noveni, A. (2025). Cultural food taboos among breastfeeding mothers in the Hambuku Baru area, Babirik District, North Hulu Sungai Regency. Midwifery and Complementary Care, 4(1), 1–10.

Putri, S. A., & Kamilah, E. P. (2023). Representasi ibu millennial melalui semiotika Barthes (Studi pada akun Instagram @Tasyakamila). Koneksi, 7(2), 532–540.

Rabiatunnisa, R. (2024). Faktor budaya dengan perawatan ibu pada masa kehamilan: Scoping review. Jurnal Surya Medika (JSM), 9(3), 137–145.

Ratna, N. (2013). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar.

Saussure, F. de. (2011). Course in General Linguistics. Continuum.

Saputri, R. (2022). Kajian semiotika dalam puisi “Pacar Senja” karya Joko Pinurbo. Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa, 7(2), 37–49.

Sintia, Y. (2024). Peran kelompok Persatuan Ibu-ibu Bungo Rampai (Pi2BR) di Kabupaten Bengkulu Selatan dalam melestarikan budaya Minang di tanah perantauan. Jurnal Ilmiah IDEA, 3(1), 1–17.

Semi, A. (1993). Anatomi Sastra. Angkasa Raya.

Viona, V., & Azeharie, S. (2024). Analisis semiotika Roland Barthes dalam komunikasi koersid ibu pada anak dalam drama Korea The Good Bad Mother. Koneksi, 8(2), 424–432.

Wardana, K. (2023). Analisis makna kajian semiotika dalam buku puisi-puisi Nyanyian Akar Rumput dari tiga puisi karya Wiji Thukul. Bahtera Indonesia: Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(1), 278–289.

Warti, A. (2022). Simbol penantian pada puisi Asmaradana karya Goenawan Mohamad dan puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono: Kajian semiotika. Journal of Language, Literature, and Arts.

Widyastuti, A. (2019). Mengapa menghargai ibu? Analisis psikologi indigenus pada pelajar SMA di Provinsi Riau. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Gender, 18(2), 102–118.

Wulansari, F. (2022). Analisis simbol pada antologi puisi Singkawang karya Pradono (kajian semiotika). Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pengajaran (JIPP), 1(1), 51–60.

Yanto, 2024. Akulturasi Budaya Madura Dalam Konteks Keagamaan Berbasis Sistem Islamic Education. Darajat: Jurnal Pendidikan Islam, 3(2). 247-257.

Zahra, M., Ramadhan, N. H., & Al Farisi, R. S. (2024). Representasi peran ibu dalam film Ngeri-ngeri Sedap: Analisis semiotika Roland Barthes. Konvergensi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 5(2), 155–167.

Published
2025-09-12
How to Cite
Mubarok, H., Setya Yuwana Sudikan, & Suhartono. (2025). Representasi Kemuliaan Seorang Ibu Perspektif Budaya Madura dalam Puisi D. Zawawi Imron: Kajian Semiotika Roland Barthes . GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 301—320. https://doi.org/10.19105/ghancaran.vi.21677
Section
Articles