Digitalisasi Wacana Politik: Eksistensi Dedi Mulyadi dalam Analisis Morfosintaksis Fungsional

  • Wevi Lutfitasari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Trunojoyo Madura
  • Syekhfani Alif Akbar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Trunojoyo Madura
Abstract views: 45 , PDF downloads: 45
Keywords: Digitalisasi wacana Politik, Eksistensi, Futurologi, Modus verbal, Morfologis

Abstract

Digitalisasi wacana politik sebagai sajian ilmiah dari pergeseran pola komunikasi politik yang memanfaatkan dunia digital untuk pembangunan eksistensi diri oleh Dedi Mulyadi. Wacana politik Dedi Mulyadi memiliki karaktersitik yang terbentuk atas struktur gramatikal, seperti konstruksi morfologis yang membentuk modus verbal tertentu dalam satuan sintaktis, sehingga menjadi penciri dalam pembentukan eksistensi diri. Tujuan peneltian ini adalah telaah kekhasan struktur gramatikal dari tuturan Dedi Mulyadi yang digunakan untuk eksistensi diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancanagn metode studi kasus. Selain itu, aspek futurologi digunakan dalam penelitian ini untuk menelaah pola pembangunan struktur gramatikal yang dapat digunakan dalam pembangunan eksisitensi diri dalam bidang politik masa depan yang serba digital, sehingga ada dua hasil analisis penelitian ini. Pertama, Dedi Mulyadi membangun digitalisasi wacana politik melalui penggunaan modus verbal, yakni modus negatif, interogatif, impertaif, obligatif, subjungtif, dan desideratif. Modus-modus tersebut berfungsi untuk mengungkapkan pengingkaran tentang konsepsi tertentu untuk menonjolkan sikap empati, pengungkap keinginan dan harapan dalam penyelesaiaan persoalan-persoalan sosial-kemasyarakatan, memerintah sebagai aspek keberanian, pemberian kritikan sebagai bentuk terhadap kecermatan kebijakan publik,  mengungkapkan tindakan dan keadaan. Kedua, struktur morfologis modus verbal dibentuk melalui afiksasi dan reduplikasi, yang berfungsi membentuk makna tindakan, keadaan, perintah, proses, serta makna jamak. Dengan demikian, struktur pembentuk wacana politik Dedi Mulyadi memiliki maksud yang luas untuk menunjang kapasitasnya sebgaai tokoh publik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arikunto, S. (2016). Manajemen Penelitian. Rineka Cipta.

Baker, A. (2021). A Defense of Kohut’s “Self”. Psychoanalysis, Self And Context, 16(1), 85-93.

Bogomolets, K., Paula F., & Adrian, S. (2024). Movement in Disguise: Morphology as A Diagnostic for Verb Movement in Algonquian. Syntax: A Journal of Theoretical, Experimental, and Interdisciplinary Research, 26(4), 1-41.

Chomsky, N. (2006). Language and Mind. Cambridge University.

Ekawati, D. Eksistensialisme. (2015). Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 12 (01), 137-153.

Fairclough, N. (1995). Critical Discourse Analysis: the Critical Study of Language. Longman.

Hsiao, A., & Nicholas, K. (2025). Climate Crisis and Policy Inaction in Indonesia. AJPS: American Journal of Political Science, 69(3), 1–17.

Khurrohman, R.D.M. (2020). Morfosintaksis Satuan Bahasa Darüber dalam Buku Netzwerk. Jurnal Identitaet, 9(2), 1-11.

Komdigi. 2025. Komitmen Pemerintah Melindungi Anak di Ruang Digital. Jakarta: Laman Kementerian Komunikasi dan Digital. Retrieved Juli, 2025, from https://www.komdigi.go.id/berita/artikel/detail/komitmen-pemerintah-melindungi-anak-di-ruang-digital

Lutfitasari, W. (2023). Morfologi Bahasa Indoensia: Tinjauan Proses dan Kontekstual. PT Literasi Nusantara Abadi grup.

Mennecke, O., Beatrix, K. (2025). Spiritual Guidance or Ideological Control? Framing of War in Russian Orthodox Sermons During the Ukraine Invasion. Critical Discourse Studies Journal, 1—22.

Ozmon, H. A. (1995). Philosophical Foundations of Education (5th ed.). Merrill Publishing Company.

Paparounas, L., & Martin, S. (2024). The Syntax of Greek Split Reciprocals. Syntax: A Journal of Theoretical, Experimental, and Interdisciplinary Research, 26(4), 1–34.

Rahardi, K. (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Erlangga.

Ramlan, M. (2005) Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. CV Karyono.

Roth, J., Melanie C., Steffens., & Fritz S. (2025). Multiple Social Identities: A Cognitive Consistency Model on Identity Integration. Self and Identity, 1-28.

Rukajat, A. (2024). Metodologi Penelitian (Kualitatif dan Kuantitatif). CV Budi Utama.

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Sanata Dharma University Press.

Supriyati dan Ainun, M. (2021). Perilaku Sintaksis Adjektiva Bahasa Melayu Jambi Desa Tunas Baru Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi (Kajian Morfosintaksis). Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(2), 284-288.

Taiber MA. A., & Eldad, I. (2025). Tragic Man, War, Empathy, Courage, and Solidarity. Psychoanalisis, Self and Context, 20(3), 381-390.

Tilaar, H. A. R., & Dharmawan, B. (2005). Manifesto Pendidikan Nasional: Tinjauan dari Perspektif Postmodernisme dan Multikultural. Kompas.

Verhaar. (2012). Asas-Asas Linguistik Umum. Gadjah Mada University Press.

Wahid, L.A. (2022). Filsafat Eksistensialisme Martin Heidegger dan Pendidikan Perspektif Eksistensialisme. Pandawa: Jurnal Pendidikan dan Dakwah, 4(1), 1-13.

Yunus, F. M. (2011). Kebebasan dalam Filsafat Eksistensialisme Jean Paul Sartre. Jurnal Al-Ulum, 11(2), 267–282.

Published
2025-09-08
How to Cite
Wevi Lutfitasari, & Akbar, S. A. (2025). Digitalisasi Wacana Politik: Eksistensi Dedi Mulyadi dalam Analisis Morfosintaksis Fungsional . GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 53—71. https://doi.org/10.19105/ghancaran.vi.21698
Section
Articles