Disrupsi terhadap Patriarki: Representasi Intertekstual Perempuan dalam Film Adaptasi dan Novel Indonesia


Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi perempuan dalam tiga film adaptasi novel klasik, yaitu Athirah karya Alberthiene Endah, Kartini karya Abidah El Khalieqy, dan Tjoet Nja' Dhien karya Madelon Székely-Lulofs dengan menggunakan pendekatan feminisme dan intertekstualitas. Studi ini memiliki signifikansi yang tinggi dalam memahami tantangan yang dihadapi oleh perempuan terhadap hegemoni gender, serta kontribusi mereka dalam membentuk narasi sejarah melalui medium film. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi dan studi intertekstual dalam menerapkan teknik analisis teks pada film dan novel sebagai sumber data. Pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi tema-tema kunci terkait feminisme dan intertekstualitas yang kemudian dikategorikan untuk analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga film ini tidak hanya menggambarkan karakter perempuan kuat yang melawan norma patriarki, tetapi juga menciptakan dialog intertekstual yang relevan dengan isu-isu gender kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Athirah menampilkan sosok perempuan yang tangguh dan mandiri, sementara Kartini berjuang untuk hak pendidikan perempuan, dan Tjoet Nja' Dhien muncul sebagai pejuang gigih yang mempertahankan martabat perempuan di tengah penjajahan. Penelitian ini memberikan kontribusi pada diskursus representasi gender dalam sinema Indonesia dengan menyoroti adaptasi ini menantang hegemoni gender yang ada dan mendorong dialog baru yang relevan dengan isu-isu gender saat ini.
Downloads
References
Andriani, R. (2024). Representasi Perempuan dalam Film Indonesia. HARAKAT AN-NISA, 9(2), 63–70.
Armyka, D. (2013). Representasi Perempuan Islam dalam Film “Tjoet Nja’ Dhien”. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Asia, M., & Indryani, R. (2024). Perlawanan dan Romansa dalam Novel Maut dan Cinta Karya Mochtar Lubis: Kajian Postkolonial. KSATRA: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra, 6(1), 69–78.
Bariyyah, S. K. (2021). Reimajenasi Timbre: Nostalgia Bunyi Melalui Komposisi Musik. Disertasi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.
Butler, J. (2002). Gender Trouble. New York: Routledge.
Crenshaw, K. (1989). Demarginalizing the Intersection of Race and Sex: A Black Feminist Critique of Antidiscrimination Doctrine, Feminist Theory, and Antiracist Politics. In Feminist legal theories. New York: Routledge.
Creswell, J. W. 2012. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. In SAGE Publications.
De Lauretis, T. (1987). Rethinking Women’s Cinema: Aesthetics and Feminist Theory. Durham, NC: Duke University Press.
Efendi, A. N. (2016). Membaca Resistensi terhadap Kolonialisme dalam Cerpen “Samin Kembar” karya Triyanto Triwikromo. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 16(2), 225-234.
Hariyono, S. (2020). Ideologeme dalam Tiga Fiksi Puya ke Puya, Tiba Sebelum Berangkat, dan Sawerigading Datang dari Laut: Kajian Intertekstualitas. Tesis Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Hasan, Y., Wulan, R. R., & Nurhayati, I. K. (2025). Dekonstruksi Representasi Perempuan dalam Perspektif Sutradara Film YUNI. Jurnal Riset Komunikasi, 8(1), 67–84.
Hooks, B. (2019). Feminism Is for Everybody. In Ideals and Ideologies: A Reader, Eleventh Edition. Routledge: New York.
Hutchen, L. (2013). A Theory of Adaptation. Routlegde: New York.
Kristeva, J. (1980). Desire in Language: A Semiotic Approach to Literature and Art. New York: Columbia University Press.
Mulvey, L. (2013). Visual Pleasure and Narrative Cinema. New York: Routledge.
Nguyen, T. T. T., & Hoang, G. (2024). Narratives of Vietnamese Landscapes: from Post-Colonial to Post-Socialist Perspectives. Landscape Research, 4 9(8), 1019-1031.
Paramita, N. C. (2018). Analisis Desain Artistik sebagai Representasi Budaya Bugis-Makassar dalam Membentuk Watak Tokoh Sentral pada Film “Athirah.” Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.
Rahadi, P. F., Adityawan, O., & Pratama, S. D. (2023). Representasi Aspek Feminisme pada Budaya Asia Tenggara dalam Film Raya Anda the Last Dragon. Jurnal Wacadesain, 4(2), 52–61.
Said, E. (2013). Orientalism. In Jews, Christians, and the Abode of Islam. Chicago: University of Chicago Press.
Sarah Projansky. (2001). Watching Rape: Film and Television in Postfeminist Culture. New York: NYU Press.
Srikandi, C. N. (2021). Representasi Sosok Cut Nyak Dien sebagai Agensi Feminisme Alternatif dalam Film Tjoet Nja’Dhien. Litera, 20(3), 387–404.
Sulistyani, H. D. (2021). Narasi Perempuan dalam Film Kontemporer Indonesia: Studi Feminis dan Negosiasi Identitas. Surabaya: Cipta Media Nusantara.
Wardani, N. E., & Widyahening, C. E. T. (2020). Hybridity, Mimicry, and Ambivalence of Female Characters in Indonesia: A Study from Postcolonial Novels. International Journal of Innovation, Creativity and Change, 12(1), 419–431.
Copyright (c) 2025 GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Ghancaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia uses an Open Access Policy under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Authors publishing in this journal agree to the following terms:
- Ghancaran Journal holds the copyright and grants the journal rights for first publication with the work simultaneously licensed under a
The work is distributed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License which allows others to share, copy, and redistribute the material in any media or format and adapt, remix, change, and develop the material even for commercial purposes, as long as it is stated credit and license derivative works under similar terms. - Authors may make additional contractual arrangements for non-exclusive distribution of the journal's published work version.
- Authors are permitted to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their websites) before and during submission, as doing so may lead to productive exchange.