Pemertahanan Bahasa Makassar Melalui Sastra Tutur Sinrilik sebagai Identitas Budaya Lokal

  • Abd. Rahim Universitas Negeri Makassar
  • Kasma F. Amin Universitas Muslim Indonesia
  • Nursalam Nursalam Universitas Islam Negeri Abdoel Moethalib Sangadji
  • Nurindah Purnama Sari Universitas Negeri Makassar
Abstract views: 83 , PDF downloads: 48
Keywords: Bahasa Makassar, Sastra tutur, Sinrilik, Budaya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemertahanan bahasa daerah melalui sastra tutur sinrilik sebagai identitas budaya lokal. Metode penelitian ini menerapkan metode campuran (mixed methods). Data penelitian ini ada dua, yakni data kuantitatif yang diperoleh melalui survei informan dan data kualitatif melalui wawancara. Penetapan sastra tutur sebanyak 10 grup sinrilik untuk menganalisis bentuk, tema,dan nilai sebagai identitas budaya lokal. Pemilihan sinrilik sebagai data sekunder karena memiliki pakem bertutur dalam bahasa Makassar dan mengandung pendidikan karakter. Hasil penelitian ini menunjukkan penurunan penggunaan bahasa Makassar di kalangan generasi muda, dengan hanya kelompok usia 50-80 tahun yang masih aktif menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks keluarga dan sosial. Generasi dewasa (25-49 tahun) dan remaja (17-24 tahun) cenderung lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia, terutama di sekolah dan kantor. Selain itu, penelitian ini menyoroti pentingnya sastra tutur sinrilik dalam melestarikan bahasa dan budaya Makassar, karena selain berfungsi sebagai hiburan, sinrilik juga menjadi sarana untuk mempertahankan nilai budaya, sejarah, dan karakter masyarakat Makassar. Meskipun demikian, untuk memastikan kelestariannya, diperlukan upaya pemertahanan melalui pengajaran di sekolah, dokumentasi digital, serta pemanfaatan teknologi modern untuk menjangkau generasi muda dan menjaga kelangsungan warisan budaya ini.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Baso, Y. S., & Andi, A. (2022). Rekayasa Linguistik; Mengawal Nasib Bahasa Daerah Terhindar dari Kepunahan, Kasus Bahasa Makassar. TALENTA Conference Series, 5(1), 16–21.

Batubara, H., Fitriani, Y., Utami, P.I.,Minh, N.V., & Phuc, L. H. (2022). Kajian Tradisi Lisan: Sastra Tutur Guritan Besemah Pagar Alam Sebagai Modul Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan Tema Kearifan Lokal. Pembahsi Jurnal Pembelajaran Bahasa Indonesia, 12(1), 111–121.

Campbell, L., & Muntzel, M. C. (2010). The Structural Consequences of Language Death. In Investigating Obsolescence. Cambridge: Cambridge University Press.

Choi, W. (2024). An Experimental Review of the Knowledge System of Oral Literature Texts. The Society of Korean Oral Literature. Cambridge: Cambridge University Press.

Damayanti, E. (2023). Representasi Kearifan Lokal Jawa dalam Cerpen Gayatri: Tinjauan Sosiologi Sastra. Diksa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 9(2), 116-127.

Fransori, A., Irwansyah, N., & Parwis, F. Y. (2023). Pemertahanan Bahasa dan Budaya pada Masyarakat di Era Literasi Digital. Journal on Education, 5(2), 4410–4420.

Handini, K. (2022). Peran Orang Tua, Teman, dan Media Sosial dalam Sikap Pemertahanan Bahasa Daerah. Ranah Jurnal Kajian Bahasa, 11(1), 180-188.

Hidayatullah, F. (2021). Seni Rejung sebagai Sastra Tutur Etnik Semende Bermuatan Nilai Budaya Lokal. Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya, 6(1), 30-35.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis (Second edi). Sage Publications: International Educational and Professional Publisher.

Mufwene, S. S. (2004). Language Birth and Death. Annual Review of Anthropology, 33(1), 201-222.

Nettle, D., & Romaine, S. (2000). Vanishing Voices: The Extinction of The World's Languages. Oxford: Oxford University Press.

Ng’ang’a, N., Thinguri, R., & Macharia, A. (2021). Collaborations Practice Implementation on Education for Sustainable Development in Host Universities of Regional Centres of Expertise, Kenya. Asian Journal of Education and Social Studies, 23(4), 1-12.

Nursalam, Saryono, D., Dermawan, T. (2020). Fungsi Kontekstual Pertunjukan Sastra Lisan Kelong Makassar. Totobuang, 8(1), 89–101.

Nugraini, T. and Pamungkas, J. (2023). Eksistensi Lembaga Taman Kanak-kanak dalam Mempertahankan Nilai Budaya di Tengah Globalisasi. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(1), 1087-1104.

Nursalam, Santoso, A., Basuki, I. A., Laia, A., Sinamo, B. C., & Prastio, B. (2024). Exploration of Symbolic Meanings : a Semiotic Study of Kelong Oral Literature Performance in Makassar Community. Cogent Arts & Humanities, 11(1), 1-26.

Oktaviani, U. D., Susanti, Y., Tyas, D.K., Olang, Y., & Agustina, R. (2022). Analisis Makna Tanda Ikon, Indeks, dan Simbol Semiotika Charles Sanders Peirce pada Film 2014 Siapa di Atas Presiden? Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 15(2), 293-310.

Rahim, A., Nursalam, Ismail, A., Asia M., Sari, N. P. (2023). Analysis of Orality Kapata in Central Maluku. Sawerigading, 29(2), 179–191.

Ravindranath, M., & Cohn, A. C. (2014). Can a Language With Millions of Speakers be Endangered? Journal of the Southeast Asian Linguistics Society, 7, 64-75.

Srihilmawati, R., & Nunuy, N. (2023). Transformasi Bahasa Daerah di Era Smart Society 5.0 JSIM. Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 4(5), 570-575.

Suarka, I. N., & Bawa, A. A. G. (2023). Konservasi Tumbuh-Tumbuhan Berbasis Kearifan Lokal Dalam Sastra Tutur Jawa Kuna: Pendekatan Teologi Hindu-Botani Sastra. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 7(1), 82-94.

Sudarmanto, B. A. (2020). Revitalisasi Sastra Lisan dan Pemertahanan Bahasa Daerah : Studi Kasus Sastra Lisan Rejung dan Guritan di Sumatera Selatan. JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora), 4(2), 111-120.

Tondo, H. (2009). Kepunahan Bahasa-Bahasa Daerah: Faktor Penyebab dan Implikasi Etnolinguistis. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 11(2), 277–296.

UNESCO. (2012). UNESCO’s Language Vitality and Endangermente Methodological Guideline. In Review o Application and Feedback.

Ünal, E., Karaca, N., Şaldırdak, G., Albayrak, H., Özçadırcı, A., Nacar, N., … & Cankurtaran, Ö. (2025). Investigation of The Effectiveness of a Biopsychosocial‐Based Exercise Approach in Rheumatic Diseases: a Mixed Methods Research with Patients' Perspectives. Journal of Evaluation in Clinical Practice, 31(1), 1-12.

Velini, R. S., & Suryad, M. (2023). Usaha Pemertahanan Bahasa Minangkabau Melalui Permainan dan Tradisi Budaya Lokal di Kota Padang, Sumatera Barat. Jurnal Sastra Indonesia, 12(1), 71–80.

Weda, S. (2017). Syntactic Variation of Makassarese, A Member of The South Sulawesi Group of Language in Austronesian Great Family, Classroom Language Assessment. PEOPLE: International Journal of Social Sciences, 3(1), 1–13.

Widianto, E. (2018). Pemertahanan Bahasa Daerah Melalui Pembelajaran dan Kegiatan di Sekolah. Kredo: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 1(2), 1–13.

Wulandari, M., Yolviansyah, F., & Misastri, M. (2023). Team Assisted Individualization: Improving Number Competency Students' Understanding of Mathematical Concepts. Journal of Basic Education Research, 4(1), 20-30.

Yelli, N., & Parista, J. T. (2017). Struktur Penyajian Sastra Tutur Guritan Pada Masyarakat Trans Muara Dua Kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat. Jurnal Sitakara, 2(2), 114-124.

Younas, A., Pedersen, M., & Tayaben, J. (2019). Review of Mixed-Methods Research in Nursing. Nursing Research, 68(6), 464-472.

Zulaeha, I. and Hum, M. (2017). Strategi Pemertahanan Bahasa Daerah pada Ranah Pendidikan. Jurnal Peradaban Melayu, 12, 40-46.

Published
2025-07-09
How to Cite
Rahim, A., Amin , K. F., Nursalam, N., & Sari, N. P. (2025). Pemertahanan Bahasa Makassar Melalui Sastra Tutur Sinrilik sebagai Identitas Budaya Lokal. GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 7(1), 236–248. https://doi.org/10.19105/ghancaran.v7i1.18403
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)